Friday 13 November 2015

Seminar LGBT di UIN Malang Dibubarkan




“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena ALLAAH, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada ALLAAH, sesungguhnya ALLAAH Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(TQS. Al-Maidaah: 8)



 “Sesungguhnya ALLAAH menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya ALLAAH memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya ALLAAH adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

(TQS. An-Nisaa’: 58)



“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

 (TQS. Al-Hujaraat: 6)


Semoga tafsiran terjemahan Al-Qur’an di atas dapat menjadi pelajaran dan bahan renungan bagi kita semua. Coba tanyakan pada diri masing-masing, apakah selama ini kita telah bertindak adil? Sudahkah kita bersikap dan bertindak adil terhadap orang lain, termasuk pada orang-orang yang tidak kita sukai? Apakah cukup kita hanya menuntut keadilan bagi diri kita sendiri tanpa memikirkan keadilan bagi orang lain?
Semoga kita menjadi orang yang lebih bijak setiap harinya, setiap menit, even setiap detik. Apakah segala tindakan kita telah benar-benar difikirkan sebelumnya secara matang terkait konsekuensi jangka pendek maupun jangka panjangnya?

Orang-orang muslim yang mengatasnamakan Ormas Islam  dan orang Islam yang lain ataupun kalangan lain beberapa hari lalu yaitu tepatnya tanggal 7 November 2015 menentang acara Seminar Nasional LGBT “Kenali, Pahami, Hadapi Bersama” yang diadakan di Pascasarjana UIN Maliki Malang, bahkan menghentikan/ membubarkan acara sebelum berakhir. Apakah ini ajaran Islam yang sesungguhnya? Saya rasa tidak. Bahkan anak kecilpun tahu bahwa kita harus menghormati tamu. Dalam hal ini pembicara dan peserta adalah tamu dari suatu kelompok (penyelenggara sekaligus tuan rumah) dan diundang pada suatu acara. Acara ini juga merupakan acara edukasi, berkumpul untuk berbagi ilmu, pengalaman dan berdiskusi. Tapi tetap saja akhirnya acara ini harus dihentikan. Mereka merasa keberatan dengan alasan pihak panitia belum mengantongi ijin jika akan mengadakan acara tersebut, alasan lain karena menurut mereka timing-nya kurang tepat. – Benarkah? Lalu kapan waktu yang tepat?
Apakah mereka sudah menyempatkan diri mencari tau tentang tujuan acara, pengisi acara dan penyelenggaranya siapa? Seharusnya tidak serta merta mereka kalangan yang sedikit itu mengatakan mewakili umat Islam atau muslim Malang kemudian membubarkan acara tersebut. Jika saya perhatikan hal ini karena mereka takut atau khawatir jika acara ini adalah untuk mendukung kelompok LGBT & mendukung pelegalan pernikahan sesama jenis. Seharusnya kelompok tersebut tidak terburu-buru  men-judge & jump to conclusion, apalagi conclusion tersebut hanya sebatas dugaan. Wajar jika kemudian ada istilah Homophobia.
Lalu sebutan apa yang pantas untuk orang-orang seperti ini? Jika acara dengan tujuan baik, justru dicurigai kemudian dihentikan? Jika mereka khawatir kenapa mereka tidak mengikuti dan mengawasi acara tersebut sebagai peserta, kemudian jika terbukti acara ini mendukung/ pro LGBT dan bertujuan mencari dukungan legalitas pernikahan sesama jenis, silahkan dibubarkan. Saya yakin tanpa diminta pun acara tersebut akan dihentikan oleh penyelenggara dan bahkan peserta jika terbukti isinya melenceng dari tujuan awal acara ini.
       
Kita seharusnya diberi kebebasan untuk berpendapat dan berkumpul, seperti yang telah dijamin Undang-Undang Dasar 1945. Bukankah agama sangat menghargai orang-orang berilmu dan pemikir? Bahkan ALLAAH meninggikan mereka beberapa derajat dibanding yang lain. Tapi kenapa kita sering menjumpai beberapa orang atau kelompok yang kemudian  disalahkan, ditentang, ditangkap, dikucilkan atau bahkan dibunuh hanya karena pemikiran mereka, pendapat mereka tidak sesuai? Tidak sesuai dengan siapa? Dengan orang kebanyakan atau dengan penguasa? Bagaimana bisa orang yang berpendidikan melakukan hal ini? READ MORE...


No comments:

Post a Comment

REVOLUSI BODY (RAHASIA DIET AMAN, ALAMI, MUDAH & MENYENANGKAN)

Dr. Michael Orlich, seorang peneliti dari Loma Linda University di California, mengungkapkan bahwa diet efektif dalam memperpanjang umur ...