Tahun 2014 menjadi tahun ke-66 penjajahan
Israel atas tanah Palestina, sebuah catatan yang panjang sekali. Selama dalam
kurun waktu tersebut, sekarang ini, hampir 80% wilayah Palestina sudah berhasil
dikuasai oleh Zionis. Sehubungan dengan paham Anti-Semit yang merebak, banyak bangsa Yahudi yang “kembali” ke
Israel (dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah “aliyaa”).
Paham Anti-Semit terjadi
sedemikian rupa di luar perkiraan Israel sendiri. Isu Holocaut yang selama ini dijadikan pelindung bagi Yahudi,
perlahan-lahan mulai surut dan bahkan banyak masyarakat Eropa sendiri yang
tidak percaya kepada Holocaust sebenarnya. Di dalam negeri pun Israel tengah bertempur,
para pemimpinnya saling sikut dan berebut kekuasaan. Friksi ini diyakini akan
mengakibatkan tersendatnya kesatuan paham di antara mereka sendiri. Di sisi
ekonomi, negara-negara yang selama ini memberikan bantuan kepada Israel mulai
menuai protes dari rakyatnya untuk menghentikan kebijakan itu. Otomatis Israel
menjadi sedikit limbung. Salah satu yang membuat Israel melakukan agresi ke
Gaza pada tahu 2009 salah satunya adalah untuk mencari sumber minyak baru dan
air. Sudah beberapa waktu belakangan ini, Israel dilanda kekeringan. Sementara
Hamas, sebagai penentang Israel nomor 1, seperti diprediksi banyak orang, malah
semakin kuat pasca-agresi ke Gaza. Beberapa hal tersebut oleh beberapa pengamat
dijadikan sebagai indikasi ambang kehancuran negara Zionis yang ilegal. Uniknya,
para analis Israel sendiri tidak menampik kekhawatiran ini.
Inilah beberapa indikasi kehancuran Israel
Inilah beberapa indikasi kehancuran Israel
No comments:
Post a Comment